Kajian Awal Ruma Batak di Simalungun, Karo, Samosir dan Toba dimulai dari Struktur-Konstruksi
by
Handajani Asriningpuri
Kelompok Keilmuan/Konsentrasi Teknologi Bangunan dan Struktur Konstruksi.
Korespondensi: hasriningpuri19@gmail.com
https://doi.org/10.32315/sem.4.021
Abstrak
Loebis, M.N et al. (2019) menyatakan: Seluruh objek arsitektur tunduk kepada perubahan, sejalan dengan perubahan materiel dan immaterial manusia, serta daya adaptif manusia sebagai perancang, pembangun dan pengguna arsitektur. pernyataan tersebut disambut dengan melakukan pembuktian dilapangan dan penelitian untuk mempelajari Arsitektur Sumatra Utara. Perjalanan dilakukan sepanjang pesisir Danau Toba perjalanan dimulai dari Medan ke Balige sejak 3-6 November 2019. Desember 2019 terpublikasi adanya seminar bertopik “Menggali keaslian struktur dan konstruksi kayu dalam konteks arsitektur lokal di Indonesia. Niat mempelajari Arsitektur Sumatra Utara yang diawali dengan perekaman data dilanjutkan dengan penelitian berjudul “Kajian awal Ruma Batak dimulai dari bagian Struktur Konstruksi (di Simalungun, Karo, Samosir dan Toba Samosir). Tujuannya menggali keaslian prinsip struktur-konstruksi ruma Batak dikaitkan dengan tampilan, kekuatan, usia, terkait pelestarian. Digunakan Metoda gabungan (mix methods) dengan analisa kuantitatif, dan metoda pengumpulan data Anova. Temuan dilanjutkan dengan kajian tentang Perubahan tampilan, tata ruang dan maknanya, penggunaan bahan dan kemungkinan penggantinya.
Kata kunci: Kayu, Ruma Batak, Struktur Konstruksi
Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 4, 021-032
Download PDF